Email!
TUGAS PKN
1. Jelaskan pengertian tentang ideologi
3.
Sebutkan
ciri-ciri ideologi tertutup
4.
Sebutkan macam
ideologi di dunia
6.
Pancasila
termasuk ideologi yang mana? Jelaskan
7.
Dimana letak kelebihan
ideologi pancasila dibanding ideologi lain
Jawab!
1.
Pengertian ideologi
Ideologi berasal dari bahasa Yunani,
terdiri dari dua kata, yaitu idea dan logi. Ideaberarti
melihat(idean), sedangkan logi berasal dari kata logos yang
berarti pengetahuan atau teori. Jadi, ideologi dapat diartikan hasil penemuan
dalam pikiran yang berupa pengetahuan atau teori. Ideologi dapat juga diartikan
suatu kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas, pendapat (kejadian) yang
memberikan arah tujuan untuk kelangsungan hidup.
pengertian
ideologi dari berbagai ahli, diantaranya:
a.
Karl
Marx
Karl Marx memahami
ideologi berlawanan dengan pengertian ideologi menurut Destutt de Tracy.
Menurut Karl Marx, ideologi adalah kesadaran palsu. Mengapa disebut kesadaran
palsu? Karena ideologi merupakan hasil pemikiran yang diciptakan oleh
pemikirnya, padahal kesadaran para pemikir tersebut pada dasarnya ditentukan
oleh kepentingannya.Jadi ideologi menurut Karl Marx adalah
pengandalan-pengandalan spekulatif yang berupa agama moralitas, atau keyakinan
politik .Meskipun spekulatif ideologi tersebut dianggap sebagai kenyataan untuk
menyembunyikan atau melindungi kepentingan kelas sosial pemikir tersebut.
b.
Louis
Althuser
Louis Althuser adalah
murid Karl Marx. Meskipun begitu, ia tidak setuju dengan gagasan Karl Marx
mengenai Ideologi.Menurutnya, Ideologi adalah gagasan spekulatif tetapi
ideologi bukan gagasan palsu karena gagasan spekulatif tersebut bukan
dimaksudkan untuk menggambarkan realitas melainkan untuk memberikan gambaran
tentang bagaimana semestinya manusia menjalani hidupnya. Sesungguhnya setiap
orang membutuhkan ideologi, karena setiap orang perlu memiliki keyakinan
tentang bagaimana semestinya ia menjalankan kehidupannya.
c.
Dr.
Alfian
Ideologi adalah suatu
pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana
cara yang tepat, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah
laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.
d.
Soerjanto
Poespowardoyo
Ideologi sebagai
kompleks pengetahuan dan macam-macam nilai, yang secara keseluruhan
menjadi landasan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya dan
bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan
pemahaman yang dihayatinya itu, seseorang menangkap apa yang dilihat baik dan
tidak baik.
e.
Machiavelli
ideologi adalah
sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.
f.
M.Sastra
Prateja
Ideologi sebagai
seperangkat gagasan atau pemikiran yang berorientasi pada tindakan yang
diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur. Dalam hal ini, ideologi
mengandung beberapa unsur, yaitu :
-
Adanya
suatu penafsiran atau pemahaman terhadap kenyataan.
-
Setiap
Ideologi memuat seperangkat nilai atau suatu persepsi moral.
-
Ideologi
merupakan suatu pedoman kegiatan untuk mewujudkan nilai-nilai di dalamnya.
g.
Thomas
H
Ideologi adalah suatu
cara untuk melindungi kekuasan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur
rakyatnya.
h.
Napoleon
Ideologi merupakan keseluruhan pemikiran politik dan
rival-rivalnya.
Dari
berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan, yaitu:
- Ideologi dapat menjadi sesuatu yang baik ketika ideologi menjadi pendoman hidup menuju lebih baik.
- Ideologi dapat menjadi hal yang tidak baik ketika ideologi dijadikan alat untuk menyembunyikan kepentingan penguasa.
2.
Ciri-ciri ideologi
terbuka :
-
Merupakan cita-cita
yang sudah hidup dalam masyarakat.
-
Berupa nilai-nilai
dan cita-cita yang berasal dari dalam masyarakat sendiri.
-
Hasil musyawarah dan
konsensus masyarakat.
-
Bersifat dinamis dan
reformis.
-
Ciri khas ideologi
terbuka adalah cita-cita dasar yang ingin diwujudkan masyarakat bukan berasal
dar luar masyarakat atau dipaksakan dari elit penguasa tertentu.
-
Terbuka kepada
perubahan-perubahan yang datang dari luar, tetapi memiliki kebebasan dan
integritas untuk menentukan manakah nilai-nilai dari luar yang mempengaruhi dan
mengubah nilai-nilai dasar yang selama ini sudah ada dan manakah yang tidak
boleh berubah
3.
Ciri-ciri ideologi
tertutup :
-
Bukan merupakan
cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat.
-
Bukan berupa nilai
dan cita-cita.
-
Kepercayaan dan
kesetiaan ideologis yang kaku.
-
Terdiri atas tuntutan
konkret dan operasional yang diajukan secara mutlak
4.
Macam-macam ideologi
Konservatisme
Sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah ini
berasal dari kata dalam bahasa latin, conservāre,
melestarikan; "menjaga, memelihara, mengamalkan". Karena berbagai
budaya memiliki nilai-nilai yang mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif di
berbagai kebudayaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda pula. Sebagian pihak
konservatif berusaha melestarikan status quo, sementara yang lainnya berusaha
kembali kepada nilai-nilai dari zaman yang lampau, the status quo ante.
Komunisme
Komunisme
adalah paham yang mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi dan
golongan, paham komunis juga menyatakan semua hal dan sesuatu yang ada di suatu
negara dikuasai secara mutlak oleh negara tersebut. Penganut faham ini berasal
dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich
Engels, sebuah manifes politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari
1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas
(sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi
salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik. Negara yang
masih menganut komunisme adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.
Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi,
pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa
kebebasan adalah nilai politik yang utama.
Liberalisme dianut oleh negara-negara di berbagai benua.
Benua amerika: Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela Aruba, Bahamas, Republik Dominika.
Liberalisme dianut oleh negara-negara di berbagai benua.
Benua amerika: Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela Aruba, Bahamas, Republik Dominika.
Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang
meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan
sebesar-besarnya. Negara yang menganut paham kapitalisme adalah Inggris,
Belada, Spanyol, Australia, Portugis, dan Perancis.
Fasisme
Fasisme merupakan sebuah paham politik yang
mengangungkan kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme
yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat kentara. Kata fasisme diambil dari
bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin, fascis, yang berarti
seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada kapaknya dan
pada zaman Kekaisaran Romawi dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini
merupakan simbol daripada kekuasaan pejabat pemerintah.
Negara yang menganut paham faiisme adalah Italia, Jerman dan Jerman.
Negara yang menganut paham faiisme adalah Italia, Jerman dan Jerman.
Sosialisme
Sosialisme atau sosialis adalah paham yang
bertujuan membentuk negara kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif dan
membatasi milik perseorangan. Sosialisme dapat mengacu ke beberapa hal yang
berhubungan denganideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara.
Negara yang menganut paham sosialisme adalah Kuba dan Venezuela.
Anarkisme
Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai
bahwa segala bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah
lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh
karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus
dihilangkan/dihancurkan.
Secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan administratif, Anarki berarti koordinasi dan pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang didefinisikan secara luas sebagai pihak yang superior dalam wilayah ekonomi, politik dan administratif (baik pada ranah publik maupun privat).
Secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan administratif, Anarki berarti koordinasi dan pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang didefinisikan secara luas sebagai pihak yang superior dalam wilayah ekonomi, politik dan administratif (baik pada ranah publik maupun privat).
Demokrasi Islam
Demokrasi Islam adalah ideologi politik yang
bertujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip agama Islam ke dalam kebijakan
publik. Ideologi ini muncul pada awal perjuangan pembebasan atas daerah di
mandat Britania atas Palestina kemudian menyebar akan tetapi di sejumlah
negara-negara dalam pratiknya telah mencair dengan gerakan sekularisasi.
Demokrasi Kristen
Demokrasi Kristen adalah ideologi politik yang
bertujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip agama Kristen ke dalam kebijakan
publik. Ideologi ini muncul pada awal abad kesembilanbelas di Eropa, pengaruh
di Eropa dan Amerika Latin akan tetapi dalam pratiknya di sejumlah
negara-negara telah mencair dengan gerakan sekularisasi.
Demokrasi Sosial
Demokrasi Sosial adalah sebuah paham politik
yang sering disebut sebagai kiri atau kiri moderat yang muncul pada akhir abad
ke-19 berasal dari gerakan sosialisme
Feminisme
Feminisme (tokohnya disebut Feminis) adalah
sebuah gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan
hak dengan pria. Kelahirannya pada era Pencerahan di Eropa yang dipelopori oleh
Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condorcet. Kata feminisme dikreasikan
pertama kali oleh aktivis sosialis utopis, Charles Fourier pada tahun 1837.
Pergerakan center Eropa ini berpindah ke Amerika dan berkembang pesat sejak
publikasi John Stuart Mill, the Subjection of Women (1869).
Gaullisme
Gaullisme adalah ideologi politik Perancis yang
didasari pada pemikiran dan tindakan Charles de Gaulle. Tema utama dari
kebijakan luar negeri de Gaulle adalah mengenai kemerdekaan nasional dengan
beberapa konsekuensi praktisnya yaitu dalam beberapa hal oposisi terhadap
organisasi internasional seperti NATO atau Komunitas Ekonomi Eropa
Luxemburgisme
Luxemburgisme
Luxemburgisme (juga ditulis Luxembourgisme)
adalah paham teori Marxis dan komunisme secara spesifik revolusioner
berdasarkan tulisan-tulisan dari Rosa Luxemburg, Menurut MK Dziewanowski
terjadi penyimpangan dari tradisional Leninisme, keterpengaruhan dari
Trotskyisme Bolshevik yang kemudian diadopsi oleh pengikutnya sendiri. Luxemburgisme
merupakan upaya melakukan tafsir atas ajaran Marxisme yang berpengaruh terhadap
revolusi Rusia, Rosa Luxemburg temasuk pihak yang mengkritik ajaran politik
dari Lenin dan Trotsky, dengan konsep "sentralisme demokratis"
sebagai demokrasi.
Nazisme
Nazisme, atau secara resmi Nasional Sosialisme
(Jerman: Nationalsozialismus), merujuk pada sebuah ideologi totalitarian Partai
Nazi (Partai Pekerja Nasional-Sosialis Jerman, Jerman: Nationalsozialistische Deutsche
Arbeiterpartei atau NSDAP) di bawah kepemimpinan Adolf Hitler. Kata Nazi jadi
merupakan singkatan Nasional Sosialisme atau Nationalsozialismus di bahasa
Jerman. Sampai hari ini orang-orang yang berhaluan ekstrim kanan dan rasisme
sering disebut sebagai Neonazi (neo = "baru" dalam bahasa Yunani).
Islamisme
Islamisme adalah sebuah paham yang pertama kali dicetuskan oleh Jamal-al-Din Afghani atau Sayyid Muhammad bin Safdar al-Husayn (1838 - 1897), umumnya dikenal sebagai Sayyid Jamal-Al-Din Al-Afghani, atau Al-Jamal Asadābādī-Din sebagai paham politik alternatif dalam menyatukan negara-negara termasuk di daerah Mandat Britania atas Palestina yang mempunyai akar budaya dan tradisi yang berbeda dengan budaya dan tradisi Arab dalam tulisan di majalah al-'Urwat al-Wuthqa, kemudian dikembangkan dan dikenal pula sebagai Pan Islamisme.
Islamisme adalah sebuah paham yang pertama kali dicetuskan oleh Jamal-al-Din Afghani atau Sayyid Muhammad bin Safdar al-Husayn (1838 - 1897), umumnya dikenal sebagai Sayyid Jamal-Al-Din Al-Afghani, atau Al-Jamal Asadābādī-Din sebagai paham politik alternatif dalam menyatukan negara-negara termasuk di daerah Mandat Britania atas Palestina yang mempunyai akar budaya dan tradisi yang berbeda dengan budaya dan tradisi Arab dalam tulisan di majalah al-'Urwat al-Wuthqa, kemudian dikembangkan dan dikenal pula sebagai Pan Islamisme.
Komunitarianisme
Komunitarianisme sebagai sebuah kelompok yang terkait, namun berbeda filsafatnya, mulai muncul pada akhir abad ke-20, menentang aspek-aspek dari liberalisme, kapitalisme dan sosialisme sementara menganjurkan fenomena seperti masyarakat sipil. Paham ini mengalihkan pusat perhatian kepada komunitas dan masyarakat serta menjauhi individu. Masalah prioritas, entah pada individu atau komunitas seringkali dampaknya paling terasa dalam masalah-masalah etis yang paling mendesak, seperti misalnya pemeliharaan kesehatan, aborsi, multikulturalisme, dan hasutan.
Komunitarianisme sebagai sebuah kelompok yang terkait, namun berbeda filsafatnya, mulai muncul pada akhir abad ke-20, menentang aspek-aspek dari liberalisme, kapitalisme dan sosialisme sementara menganjurkan fenomena seperti masyarakat sipil. Paham ini mengalihkan pusat perhatian kepada komunitas dan masyarakat serta menjauhi individu. Masalah prioritas, entah pada individu atau komunitas seringkali dampaknya paling terasa dalam masalah-masalah etis yang paling mendesak, seperti misalnya pemeliharaan kesehatan, aborsi, multikulturalisme, dan hasutan.
Maoisme
Maoisme atau Pemikiran Mao Zedong adalah varian dari Marxisme-Leninisme berasal dari ajaran-ajaran pemimpin komunis Cina Mao Zedong (Wade-Giles Romanization: "Mao Tse-tung"). Pemikiran Mao Zedong lebih disukai oleh Partai Komunis Cina (PKT) dan istilah Maoisme tidak pernah dipergunakan dalam terbitan-terbitan bahasa Inggrisnya kecuali dalam penggunaan peyoratif. Demikian pula, kelompok-kelompok Maois di luar Cina biasanya menyebut diri mereka Marxis-Leninis dan bukan Maois. Ini mencerminkan pandangan Mao bahwa ia tidak mengubah, melainkan hanya mengembangkan Marxisme-Leninisme. Namun demikian, beberapa kelompok Maois, percaya bahwa teori-teori Mao telah memberikan tambahan berarti kepada dasar-dasar kanon Marxis, dan karena itu menyebut diri mereka "Marxis-Leninis-Maois" (MLM) atau "Maois" saja.
Maoisme atau Pemikiran Mao Zedong adalah varian dari Marxisme-Leninisme berasal dari ajaran-ajaran pemimpin komunis Cina Mao Zedong (Wade-Giles Romanization: "Mao Tse-tung"). Pemikiran Mao Zedong lebih disukai oleh Partai Komunis Cina (PKT) dan istilah Maoisme tidak pernah dipergunakan dalam terbitan-terbitan bahasa Inggrisnya kecuali dalam penggunaan peyoratif. Demikian pula, kelompok-kelompok Maois di luar Cina biasanya menyebut diri mereka Marxis-Leninis dan bukan Maois. Ini mencerminkan pandangan Mao bahwa ia tidak mengubah, melainkan hanya mengembangkan Marxisme-Leninisme. Namun demikian, beberapa kelompok Maois, percaya bahwa teori-teori Mao telah memberikan tambahan berarti kepada dasar-dasar kanon Marxis, dan karena itu menyebut diri mereka "Marxis-Leninis-Maois" (MLM) atau "Maois" saja.
Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.
Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa "kebenaran politik" (political legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu "identitas budaya", debat liberalisme yang menganggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak rakyat, atau gabungan kedua teori itu.
Macam-macam nasionalis:
1. Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak rakyat"; "perwakilan politik". Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau.
2. Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Dibangun oleh Johann Gottfried von Herder, yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman untuk "rakyat").
3. Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik, nasionalisme identitas) adalah lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara memperoleh kebenaran politik secara semulajadi ("organik") hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat romantisme.
4. Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya "sifat keturunan" seperti warna kulit, ras dan sebagainya.
5. Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis.
6. Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama.
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.
Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan beberapa "kebenaran politik" (political legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu "identitas budaya", debat liberalisme yang menganggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak rakyat, atau gabungan kedua teori itu.
Macam-macam nasionalis:
1. Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak rakyat"; "perwakilan politik". Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau.
2. Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Dibangun oleh Johann Gottfried von Herder, yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman untuk "rakyat").
3. Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik, nasionalisme identitas) adalah lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara memperoleh kebenaran politik secara semulajadi ("organik") hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat romantisme.
4. Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya "sifat keturunan" seperti warna kulit, ras dan sebagainya.
5. Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis.
6. Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama.
Pancasila
Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Stalinisme
Stalinisme adalah sistem ideologi politik dari Uni Soviet di bawah kepemimpinan Joseph Stalin yang memimpin Uni Soviet pada tahun 1929 sampai dengan 1953 berkaitan erat dengan pemerintahan pengguna sistem ekstensif spionase, tanpa pengadilan, dan politik penghapusan lawan-lawan politik melalui pembunuhan langsung atau melalui pembuangan dan penggunaan propaganda untuk membangun kultus kepribadian berupa diktator mutlak dengan menggunakan negara kepada masyarakat untuk mempertahankan supermasi individual dengan kontrol politik melalui partainya yaitu Partai Komunis.
Stalinisme adalah sistem ideologi politik dari Uni Soviet di bawah kepemimpinan Joseph Stalin yang memimpin Uni Soviet pada tahun 1929 sampai dengan 1953 berkaitan erat dengan pemerintahan pengguna sistem ekstensif spionase, tanpa pengadilan, dan politik penghapusan lawan-lawan politik melalui pembunuhan langsung atau melalui pembuangan dan penggunaan propaganda untuk membangun kultus kepribadian berupa diktator mutlak dengan menggunakan negara kepada masyarakat untuk mempertahankan supermasi individual dengan kontrol politik melalui partainya yaitu Partai Komunis.
5. Contoh-contoh ideologi terbuka dan tertutup
No
|
Ideologi
Terbuka
|
Ideologi
Tertutup
|
1.
|
Pancasila
|
Komunisme
|
2.
|
Sosialisme
|
Kolonialisme
|
3.
|
Liberalisme
|
Atheisme
|
4.
|
Demokratisme
|
Marxisme
|
5.
|
Kapitalisme
|
Leninisme
|
6. Fungsi pancasila
-
Pancasila
sebagai Dasar Negara
-
Pancasila
sebagai ideologi Bangsa Indonesia
-
Pancasila sebagai
Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
-
Pancasila sebagai
Jiwa Bangsa Indonesia
-
Pancasila sebagai kepribadian
bangsa Indonesia.
-
Pancasila sebagai
Perjanjian Luhur.
-
Pancasila sebagai
Sumber dari segala sumber tertib hukum.
-
Pancasila sebagai
Cita-cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia.
-
Pancasila sebagai
Falsafah Hidup yang Mempersatukan Bangsa Indonesia.
-
Pancasila Sebagai
Pandangan Hidup
7.
Keunggulan Ideologi Pancasila
Berikut merupakan artikulasi
ringkas keunggulan Ideologi Pancasila jika dibandingkan dengan
ideologi-ideologi besar dunia lainnya. “Keunggulan” Pancasila di sini diurutkan
dari sila pertama sampai sila kelima.
D.1.
Sila Pertama Pancasila
Sila Pertama Pancasila lebih unggul dibandingkan
paham Atheisme yang dianut Komunisme, yang berbasiskan ajaran materialisme
dialektis dan materialisme historis versi Marxisme. Berbeda dari Marxisme dan
Leninisme (Komunisme) yang menjangkarkan ideologinya pada paham sejarah
dan alam yang berwujud materi dan kembali (lagi) pada materi, dalam suatu gerak
materi yang menempuh siklus abadi tanpa akhir, vii
Ideologi Pancasila sila pertama menjangkarkan
sekaligus menjiwai sila-sila yang lain (Perikemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan,
dan Keadilan Sosial) dalam Realitas yang Pertama dan Ultim, sekaligus
memberikan orientasi yang lebih luhur dan transenden dalam diri manusia
penghayatnya. Pada poin refleksi inilah kita bisa melihat dan memahami betapa
berbedanya wujud negara yang dibayangkan dan mau diperjuangkan untuk diwujudkan
oleh kaum materialis dan komunis, di satu sisi (Leclerc, 2011; Mortimer, 2006)
maupun mereka yang mau menjadikan Indonesia sebagai negara agama, khususnya
Islamic state
, di sisi lain (Formichi, 2012). Dengan pengakuan akan
eksistensi Tuhan (yang diabstrakkan lewat paham “Ketuhanan”), meskipun
Pancasila tidak menunjuk Tuhan secara konkret, namun Pancasila mengakui adanya
kesesuaian dan harmoni antara idea of God dan idea of Man, yang ditolak oleh
paham materialis- komunis. Kesesuaian tersebut, seperti akan kita periksa
lebih jauh dalam analisis terhadap prinsip kemanusiaan di bawah ini, bukannya
tidak mengandung ketegangan tersendiri, kalaupun tidak secara konseptual, maka
dalam prakteknya.
D.2.
Sila Kedua Pancasila
Sila Kedua Pancasila, berupa prinsip Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab, mau menunjukkan jalan tengah konsep tentang
“Manusia” yang lebih seimbang dan bijaksana sebagai tandingan dari
kontestasi konseptual antara paham Liberalisme-Kapitalisme, yang melihat
gambaran manusia sebagai “subjek pelaku bebas yang dapat mendeterminasi dirinya
sendiri” dan homo oeconomicus
murni, dengan paham Sosialisme dan Komunisme, yang melihat gambaran manusia
sebagai“ yang dibentuk oleh totalitas relasi-relasi sosialnya,” (pandangan
Feuerbach dan Marx awal) juga sebagai zóon politikón (Aristoteles)
atau homo socius (manusia sebagai makhluk politik dan makhluk sosial).
Keyakinan ini ditegaskan juga oleh Prof. Driyarkara (2006: 956-959), yang
mengatakan bahwa inti dari sila Perikemanusiaan adalah humanisme, yang
menyoroti kodrat manusia sebagai sesuatu yang spesifik, yang berstruktur,
bercorak, bercara hidup, dan kerja tersendiri, karenanya punya
perkembangan dan penyempurnaan tersendiri pula. Humanisme Pancasila adalah
humanisme yang berakar pada iman kepercayaan pada Tuhan sebagai Penyelenggara
Agung segala sesuatu yang ada di muka bumi ini, dan alam semesta:
Perikemanusiaan yang berdasarkan Ke-Tuhanan Yang Maha Esa. Humanisme sila kedua
mendudukkan manusia Indonesia sebagai “makhluk rasional yang dengan
kemerdekaannya ia berkewajiban untuk menyempurnakan dirinya, bersama-sama
dengan sesama manusia dalam masyarakat.” Perikemanusiaan yang adil dan beradab
berarti asas perikemanusiaan yang mana pemeluknya “menjunjung tinggi
manusia, memantaskannya sesuai dengan martabatnya, tidak suka melihat sesamanya
menderita, kelaparan, dalam keadaan yang menyedihkan, turun tangan untuk menolong,
membangun kebudayaan, mengkultivir ilmu pengetahuan, teknik, penggarapan alam,
melihat dirinya sendiri dalam kesatuan dengan sesama dalam masyarakat, tidak
mengenal rasialisme, memandang negara dan pemerintah bukan sebagai tujuan,
namun sarana yang diadakan bersama, dalam arti menghormati kekuasaan sekaligus
bersikap kritis terhadap negara dan penguasa pemerintah.” Dengan demikian,
konsep manusia Pancasila lebih lengkap, komprehensif, dan seimbang dalam
memandang, meneliti, dan memperlakukan manusia, tidak berat sebelah seperti
pada Liberalisme-Kapitalisme, maupun pada Marxisme-Sosialisme.
D.3.
Sila Ketiga Pancasila
Konsep Persatuan Indonesia sebagai Sila Ketiga
Pancasila lebih unggul daripada konsep persatuan ras (NAZI) dan persatuan
bangsa yang chauvinis (Fasis). Persatuan ras dan bangsa yang chauvinis
merupakan pemahaman persatuan yang sempit dan singularis, bahkan eksklusif.
Persatuan jenis ini mengandung unsur peninggian diri sendiri (superioritas ras
Arya) dan perendahan yang-lain yang berbeda (inferioritas), yang lalu
dilegalkan (
Nuremberg Laws) dan dijustifikasi secara ilmiah
(ilmu eugenics). Persatuan model fasis bertumpu pada keseragaman dan
penyeragaman yang berimplikasi pada penyangkalan bahkan peniadaan yang lain dan
berbeda. Persatuan model Volksgemeinschaft
yang digelorakan NAZI secara implisit mengandung
kehendak untuk berkuasa dan meluaskan kekuasaan tersebut (ekspansi) sekaligus
kehendak untuk menjaga kemurnian darah dan tanah air dari unsur-unsur yang
dianggap “asing, lain, dan berbeda “ (seperti orang Yahudi, kaum gipsy,
kaum homoseksual, dst). Prinsip Persatuan Indonesia versi Pancasila tidak
seperti ini. Prinsip Persatuan Indonesia didasarkan pada penghormatan
atas perbedaan dan keragaman, bukan hanya secara prinsipiil, namun juga secara
riil-konkret.
D.4.
Sila Keempat Pancasila
Sila Keempat Pancasila, yaitu Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, lebih
unggul dibandingkan paham kerakyatan yang diusung baik oleh Sosialisme maupun
Fasisme -NAZI. Dalam pidatonya di depan sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945, Bung
Karno mengatakan bahwa “Dasar itu ialah dasar mufakat, dasar perwakilan, dasar
permusyawaratan. Negara Indonesia bukan satu negara untuk satu orang,
bukan satu negara untuk satu golongan walaupun golongan kaya. Tetapi kita mendirikan
negara ‘semua buat semua’, ‘satu buat semua, semua buat satu’. Saya yakin bahwa
syarat yang mutlak untuk kuatnya negara Indonesia ialah permusyawaratan,
perwakilan.” Viii Muh. Yamin dalam pidatonya di depan sidang BPUPKI pada
29 Mei 1945, juga menempatkan prinsip permusyawaratan sebagai bagian
penting dari usulan das
ar Peri Kerakyatan. Menurutnya, “dalam tiga hal dasar
permusyawaratan itu memberi kemajuan kepada ummat yang hidup dalam negara yang
dilindungi oleh kebesaran ke-Tuhanan. Pertama, karena dengan dasar musyawarat
itu manusia memperhalus perjuangannya dan bekerja di atas jalan
ke-Tuhanan dengan membuka pikiran dalam permusyawaratan sesama manusia.
Kedua, oleh permusyawaratan, maka Negara
tidaklah dipikul oleh seorang manusia atau pikiran yang berputar dalam otak
sebuah kepala melainkan dipangku oleh segala golongan (dst), dan ketiga,
permusyawaratan mengecilkan atau menghilangkan kekhilafan pendirian atau
kelakuan orang-seorang, permusyawaratan membawa negara kepada tindakan yang
betul dan menghilangkan segala kesesatan.” ix Mr. Soepomo menegaskan
prinsip kerakyatan yang perlu diwujudkan dalam bentuk badan permusyawaratan
dengan mengatakan bahwa “Menolak dasar individualisme berarti menolak juga
sistem parlementarisme, menolak sistem demokrasi Barat, menolak sistem yang
menyamakan manusia satu sama lain seperti angka-angka belaka yang semuanya sama
harganya. Untuk menjamin supaya pimpinan negara terutama Kepala Negara
terus-menerus bersatu jiwa dengan rakyat, dalam susunan pemerintahan Negara
Indonesia, harus dibentuk sistim
badan permusyawaratan. Kepala Negara akan terus
bergaulan dengan Badan Permusyawaratan supaya senantiasa mengetahui dan
merasakan rasa keadilan rakyat dan cita-cita rakyat.” X Dengan demikian,
menjadi jelas bagi kita bahwa prinsip kerakyatan yang diwujudkan dalam bentuk
badan permusyawaratan/perwakilan, yang dipimpin oleh “hikmat kebijaksanaan”
(dalam bentuk tuntunan moral lewat agama dan tuntunan akal budi lewat filsafat)
merupakan amanah para bapak pendiri Negara Indonesia yang membedakannya dengan,
dan membuatnya lebih unggul dari, prinsip kerakyatan “solidaritas sosial” yang
bertumpukan pada perjuangan dan antagonisme kelas yang dicita-citakan
Sosialisme dan Marxisme.
D.5.
Sila Kelima Pancasila
Konsep Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia yang berimplikasi pada konsep Kesejahteraan Sosial dan Demokrasi
Ekonomi lebih unggul daripada konsep pasar bebas (dengan prinsip laissez-faire)
yang diusung Liberalisme-Kapitalisme dan bentuk barunya, yaitu paham Neo-liberalisme,
maupun ekonomi yang dikontrol sepenuhnya oleh negara (
state-control economy), seperti tampak dalam
paham Komunisme maupun Fasisme. Di manakah letak keunggulan Pancasila? Menurut
Prof. Sri Edi Swasono, begawan Ekonomi Kerakyatan dan paham Demokrasi
Ekonomi dari Universitas Indonesia, Sistem Ekonomi Indonesia dapat difokuskan
pada wawasan yang dikaitkan dengan sila Pancasila yaitu berorientasi pada lima
sila. Pancasila dengan tekanan pada sila “Keadilan sosial” yang berarti
kegiatan ekonomi menggunakan asas persamaan demi kemakmuran masyarakat, bukan
kemakmuran perseorangan. Hal ini paling jelas terwujud dalam konsep Koperasi.
SUMBER
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
- Unknown
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar